03 Juli 2010

Digigit Ular

Menurut data UMM, setiap tahun, hampir 8.000 orang digigit ular berbisa di Amerika Serikat. Bahkan gigitan dari apa yang disebut "tidak berbahaya" ular dapat menyebabkan infeksi atau reaksi alergi pada beberapa orang. Orang yang sering mengunjungi area hutan belantara, perkemahan, hiking, piknik, atau tinggal di daerah yang dihuni ular harus menyadari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh ular berbisa.



Gejala
Meskipun setiap individu mungkin mengalami gejala yang berbeda, berikut ini adalah gejala yang paling umum dari gigitan ular berbisa:
* luka berdarah
* bengkak di tempat gigitan
* sakit pada bekas gigitan
* diare
* sensasi terbakar
* kejang
* pingsan
* pusing
* lemah
* penglihatan kabur
* keringat berlebihan
* demam
* meningkat haus
* hilangnya koordinasi otot
* mual dan muntah
* kesemutan
* nadi cepat

Perawatan
Perawatan pertama pada keadaan darurat dapat dilakukan dengan: 
  1. Cuci gigitan dengan sabun dan air.
  2. Menempatkan daerah yang digigit lebih rendah daripada jantung.
  3. Tutup daerah yang digigit dengan kain bersih, kompres dingin untuk meminimalkan pembengkakan dan ketidaknyamanan.
  4. Amati terus pasien.
Jika dalam 30 menit belum juga mendapatkan bantuan medis, maka perawatan yang dapat ditempuh sebagai berikut:
1. Perban pada daerah luka, dibungkus dua sampai empat inci di atas gigitan, untuk membantu memperlambat racun. Hal ini seharusnya tidak memotong aliran darah dari vena atau arteri.
2. Keluarkan racun dengan alat sedot.

Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan:
  • Menjauhi ular. Banyak orang yang digigit karena mereka mencoba untuk membunuh ular atau terlalu dekat  dengan mahkluk itu.
  • Menghindari tempat belukar tinggi, kecuali jika memakai sepatu bot kulit tebal.
  • Jauhkan tangan dan kaki keluar dari jangkauan patukan ular. 
  • Berhati-hati dan waspada ketika mendaki gunung atau di perkebunan.

Sumber: medlineplus dan UMM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner